Description
Sejumlah orang menunggu ilapat dari langit untuk menulis. — Untuk menyusun kitab suci, pertanda itu bahkan harus disertai kedatangan makhluk bersayap bermandikan cahaya sebelum mereka yakin untuk menorehkan pena.
Tapi, Sinduralutta memilih cara berbeda. Ia menjadikan sejumlah kisah yang ia pungut sepanjang perjalanan ke barat seperti bocah cahaya, telaga di bukit, sepasang mata yang membakar, roh dalam toples, dan perempuan yang menaklukkan batu sebagai bahan utama kitab yang ia tulis.
Sinduratulla terlahir kembar bersama Kantarapajja. Ketika bayi, mereka ditinggalkan di tanah tak bertuan dan hampir menjumpai ajal jika Guru Arangkasadra tidak menyelamatkan mereka.
Sesuai janjinya, Sinduratulla menjadikan Kantarapajja sebagai penerima pertama cerita-ceritanya. Tapi, mereka terpisah jarak yang semakin Jama semakin jauh.